Home » , , » Menulis Cerpen dengan Metode “Estafet Writing”

Menulis Cerpen dengan Metode “Estafet Writing”

Written By Unknown on Minggu, 23 September 2012 | 14.36.00


Pada dasarnya keberhasilan sebuah pembelajaran dimotori oleh guru sebagai sutradara yang bertugas menyusun skenario pembelajaran sekaligus sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran. Bila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi  berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas dari kepiyawaian guru sebagai sutradaranya. Keberhasilan guru mengatur strategi dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
           Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran sebelumnya, salah  satu penyebabnya adalah  metode pembelajaran yang digunakan  kurang menantang dan kurang menarik minat mereka dalam menulis cerpen. Metode pembelajaran yang selama ini sering digunakan adalah dengan cara meminta siswa menuliskan cerpen mereka masing-masing, membacanya di depan teman-teman sekelas, kemudian menyerahkannya kepada guru. Metode ini sudah sering digunakan, bahkan sejak mereka SD. Kegiatan menulis cerpen sering tidak selesai dilaksanakan di sekolah.
 Salah satu solusi yang ternyata dapat menumbuhkan respon positif dari siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang penulis kembangkan dan penulis beri nama “Estafet Writing ” atau Menulis Berantai.
Metode pembelajaran Estafet Writing ini sebelumnya sudah penulis terapkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek (cerpen) di kelas Akselerasi SMA Negeri 2 Parepare dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Pada saat pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan metode Estafet Writing ini, siswa sangat antusias dan aktif melakukan aktivitas menulis cerpen karena metode ini merupakan metode pembelajaran active learning dan learning by doing. Siswa terlihat tersenyum-senyum ketika melanjutkan setiap cerita yang telah ditulis teman-temannya sebelumnya. Semua siswa tidak sabar membaca akhir dari cerita yang telah ditulisnya di awal tadi. Semua siswa menebak-nebak akhir dari cerpennya. Ketika membaca cerpen tersebut, berbagai ekspresi bermunculan di wajah siswa karena tema-tema yang mereka ciptakan di awal jadi berbelok dan berubah. Ada yang lucu, menyedihkan, romantis, bahkan ada yang horor. Hal ini sangat mengasyikan dan mereka saling bertukar buku latihan untuk membaca cerpen-cerpen yang mereka ciptakan bersama.
Pada pembelajaran menulis cerpen, semua siswa sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran dan termotivasi dalam mengembangkan gagasannya untuk menulis cerpen. Padahal sebelum berlatih dengan menggunakan metode ini, imajinasi mereka sulit untuk dikembangkan.  Menyadari bahwa metode ini berhasil dan sangat disambut gembira oleh siswa, penulis mencoba menerapkannya kembali dalam kegiatan menulis cerpen. (NUVEC/15/09)
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Selasa, 30 Juli 2013 pukul 10.56.00 WITA

thanks
metode yg bagus.
Semoga siswa saya jg antusias dan imajinasinya bangkit.

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. WEBSITE RESMI AKSELERASI SMA NEGERI 2 PAREPARE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger