Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Gedung Habibie dilalap Si Jago Merah

Written By Unknown on Minggu, 23 September 2012 | 19.28.00


Bangunan Gedung Pemuda Parepare milik Habibie Centre dilalap si jago merah. Beruntung  kebakaran tidak menelan korban jiwa karena kondisi gedung dalam keadaan sepi. Sebab, yang terbakar adalah gedung yang memang sudah lama tidak digunakan.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, kebakaran mulai
terjadi sekitar pukul 14.00 WITA. "Terjadi ledakkan di ruang belakang gedung kemudian langsung terjadi kebakaran. Kemungkinan dari korslet listrik." kata Syahrul kepada fractionsmada di lokasi kejadian, Jalan Pemuda Parepare, Ahad (16/9/2012).
Pantauan fractionsmada, api dari ruang belakang gedung langsung menjalar ke atap gedung yang berukuran cukup besar. Si Jago merah yang membesar langsung menyapu kayu di atap gedung. Kondisi cuaca yang kering membuat api dengan mudah melalapnya.
Sekitar tiga mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Parepare diterjunkan untuk menjinakkan api tersebut. Sekira pukul 15.30 WITA api baru berhasil dikuasai.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan terkait kerugian yang dihasilkan akibat kebakaran itu. Gedung yang terbakar ini, merupakan salah satu gedung sumbangan mantan Presiden Indonesia, B.J Habibie, orang yang memang lahir di Parepare. Konon gedung ini memang sering digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti dijadikan tempat berbuat maksiat bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. (KARHUL/16/9)

Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Penyalur Bakat & Minat Siswa


Ekstrakurikuler atau yang sering dikenal dengan sebutan ekskul, merupakan kegiatan penunjang belajar siswa di luar kegiatan akademiknya di lingkungan sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah-sekolah menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri mereka dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan diberbagai bidang sesuai dengan masing-masing minat dan bakat siswa.
Di Indonesia kegiatan ekstrakurikuler bukanlah sesuatu yang baru. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak lama. Mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah, dan kini sudah banyak pula berkembang di tingkat perguruan tinggi, yang pada mulanya hanya ada satu kegiatan tetapi kini dapat kita saksikan di sekolah-sekolah kegiatan ekstrakurikuler sudah sangat variatif jenisnya, mulai bidang keagamaan, keterampilan, bela diri, seni, karya ilmiah, cinta alam, hingga yang sifatnya pengembangan kemampuan kepemimpinan (leadership), seperti Paskibra dan Pramuka. Sehingga, siswa diberi kebebasan di dalam memilih kegiatan di luar jam pelajaran sesuai kesukaan dan kemampuannya masing-masing, tanpa unsur paksaan dari pihak manapun.
                Kegiatan ini telah diterapkan SMA Negeri 2 Parepare sebagai ajang pengembangan bakat dan minat siswa. Berbagai kegiatan disuguhkan kepada masing-masing siswa untuk dipilih sesuai dengan keinginnannya sendiri agar bakat yang Ia miliki dapat dikembangkan semaksimal mungkin. Misalnya saja, Pramuka, Paskibra, PMR, dll telah menjadi kegiatan yang cukup berperan penting dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa yang memilih kegiatan tersebut. Pelaksanaannya pun tidak mengganggu jam pelajaran Akademik dipagi hari karena kegiatan ini di laksanakan pada sore hari setiap harinya dengan bidang yang berbeda-beda. Uniknya lagi, SMA Negeri 2 Parepare menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa karena kegiatan ini termasuk dalam penilaian yang menentukan naik tidaknya siswa tersebut ke tingkatan berikutnya.
Hasilnya pun tidak diragukan lagi, baru-baru ini beberapa siswa SMA Negeri 2 Parepare yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler disekolah dapat menjadi kebanggaan tersendiri karena mampu mengharumkan nama sekolah di tingkat kota/kab. Contohnya saja, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka  (PASKIBRAKA) tingkat kota tahun ini didominasi oleh siswa SMA Negeri 2 Parepare tentunya ini menjadi motivasi tersendiri bagi siswa lain untuk memahami betapa pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. (MUBRI/14/09)

Menulis Cerpen dengan Metode “Estafet Writing”


Pada dasarnya keberhasilan sebuah pembelajaran dimotori oleh guru sebagai sutradara yang bertugas menyusun skenario pembelajaran sekaligus sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran. Bila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi  berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas dari kepiyawaian guru sebagai sutradaranya. Keberhasilan guru mengatur strategi dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
           Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran sebelumnya, salah  satu penyebabnya adalah  metode pembelajaran yang digunakan  kurang menantang dan kurang menarik minat mereka dalam menulis cerpen. Metode pembelajaran yang selama ini sering digunakan adalah dengan cara meminta siswa menuliskan cerpen mereka masing-masing, membacanya di depan teman-teman sekelas, kemudian menyerahkannya kepada guru. Metode ini sudah sering digunakan, bahkan sejak mereka SD. Kegiatan menulis cerpen sering tidak selesai dilaksanakan di sekolah.
 Salah satu solusi yang ternyata dapat menumbuhkan respon positif dari siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang penulis kembangkan dan penulis beri nama “Estafet Writing ” atau Menulis Berantai.
Metode pembelajaran Estafet Writing ini sebelumnya sudah penulis terapkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek (cerpen) di kelas Akselerasi SMA Negeri 2 Parepare dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Pada saat pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan metode Estafet Writing ini, siswa sangat antusias dan aktif melakukan aktivitas menulis cerpen karena metode ini merupakan metode pembelajaran active learning dan learning by doing. Siswa terlihat tersenyum-senyum ketika melanjutkan setiap cerita yang telah ditulis teman-temannya sebelumnya. Semua siswa tidak sabar membaca akhir dari cerita yang telah ditulisnya di awal tadi. Semua siswa menebak-nebak akhir dari cerpennya. Ketika membaca cerpen tersebut, berbagai ekspresi bermunculan di wajah siswa karena tema-tema yang mereka ciptakan di awal jadi berbelok dan berubah. Ada yang lucu, menyedihkan, romantis, bahkan ada yang horor. Hal ini sangat mengasyikan dan mereka saling bertukar buku latihan untuk membaca cerpen-cerpen yang mereka ciptakan bersama.
Pada pembelajaran menulis cerpen, semua siswa sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran dan termotivasi dalam mengembangkan gagasannya untuk menulis cerpen. Padahal sebelum berlatih dengan menggunakan metode ini, imajinasi mereka sulit untuk dikembangkan.  Menyadari bahwa metode ini berhasil dan sangat disambut gembira oleh siswa, penulis mencoba menerapkannya kembali dalam kegiatan menulis cerpen. (NUVEC/15/09)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. WEBSITE RESMI AKSELERASI SMA NEGERI 2 PAREPARE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger