Hembusan
angin menggaum harum hingga menenteramkan akalku. Amat sejuk dan menenangkan.
Kamu pasti juga menyukai kalau merasakannya. Kemudian, tak tahu kenapa aku mulai
tertegun, hatiku terpukul oleh suatu perasaan yang tidak kuketahui dari mana
datangnya : dari “Twitter” ataukah “Hitam Putih” yang pasti kamu ketahui ketika
kamu tampil di layar kaca melalui acara tersebut.
Dengan
memejamkan mata, perhatianku teralihkan oleh sayu matamu. Padahal, matamu itu bulat loh menurutku! Aku
pun menoleh ke pelosok langit yang luas tapi wajahmu begitu berkesan sehingga
terus terbawa. Kamu unik! Kamu adalah makhluk terindah yang diciptakan Tuhan
yang makin menggetarkan perasaanku. Karisma campuran memenuhi wajah manismu,
kamu setengah Jepang dan setengah
Indonesia ke arab-an.
Ayana
Shahab, itulah namamu. Nama yang indah dan manis saat ku dengar dan ku ucap
dari bibirku. Sabtu malam sepi itu, aku menoleh kembali ke layar kaca televisi.
Aku tak sabar ingin melihat wajah dan senyummu yang dapat mengalihkan duniaku.
Tapi, apa daya tak satu pun acara TV yang menampilkanmu. Hatiku terasa gundah
gulana tak melihatmu malam itu.
Aku
sempat merasa putus asa, tak dapat ku lihat dirimu. Tapi, aku melirik ke arah
laptopku yang penuh debu. Aku mengambil modem kecilku dan mulai ku cari identitasmu.
Hingga akhirnya ku menemukan alamat twittermu dengan akun yang unik @achanJkt48. Iya memang, Achan itu nickname mu kan Ayana? Aku tersenyum
saat melihat beberapa postingan yang kamu publish di jejaring sosialmu itu. Satu hal yang aku tahu, kamu
ternyata pribadi yang doyan tidur yang ingin menjadi perfeksionis. Hal tersebut
membuatku tertawa.
“ Ada-ada saja! orang doyan tidur mau jadi
perfeksionis. Mungkin gak ya? Kamu
kebanyakan mimpi kali. Hehee”, sambil kuberkata dalam hati.
Tapi
harus ku akui kamu memang menuju ke arah itu. Soalnya, kamu kan masih remaja
udah terkenal seantero Indonesia bahkan di Jepang pun demikian. Ditambah Usaha
yang lebih giat lagi, kamu pasti bisa mewujudkan impianmu itu.
Selasa
ini, kamu akan tampil di Pulogadung Trade Centre. Aku diajak nih sama temanku
kesana. Sejam lagi, Jkt 48 akan tampil. Ku bakalan coba menemuimu di backing
stage. Tapi kayaknya sulit sekali, terlalu banyak bodyguard disana. Menunggu menit lagi nih, kamu bakal tampil. Kini,
kamu dan temanmu beranjak keluar dari ruang tata rias dan berjalan menuju
panggung. Ku perhatikan satu per satu yang keluar.
Akhirnya
aku bisa melihatmu Ayana, entah doi lagi tersenyum ke aku atau penggemar lain. Positive thinking aja deh, itu kan udah
kerjamu tiap detik pun harus tersenyum. Orang kamu itu anggota Idol Group.
Penampilanmu
benar-benar spekta. Aku terkagum-kagum bukan main. Tanpa sadar aku bersorak
Ayana ! Ayana ! I Love You ! Waduh ku
kecoplosan, tapi tidak masalah, kan penonton yang lain berbuat hal serupa.
Tanpa membuang waktu, aku langsung menjepret setiap apa yang kamu lakukan saat
itu.
Setelah
penampilan itu, ternyata ada semacam jumpa fans yang memberi peluang bagi para
penggemar Jkt 48 untuk berjabat tangan dengan idolanya. Aku sih lebih suka
menyebutnya “shakehands with member Jkt 48”. Hatiku sangat gembira, aku pun
tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Kebetulan, sebelum kesini aku udah
menyempatkan sebuah foto. Itu sih fotoku yang udah aku edit sehingga bakalan
menarik kalau kamu liat, ditambah dibelakang foto itu aku udah nambahin
identitasku. Sebuah alamat twitterku yang udah kutulis “follow me Achan ! :)” .
Hal
itu memang terkesan norak, tapi dibanding yang lain, yang cuman bisa nyontek
buat bikin fanletter & nyempetin
diri mereka buat ngirim sejenis boneka favoritmu. Selain itu, mereka kan harus
nitip barang-barang itu ke tempat penitipan barang fans ke member Jkt48. Kalau dipikir-pikir, itu kan butuh waktu yang
agak lama untuk jadi orang pertama yang bisa kamu lihat surprise-nya.
Tak
terasa waktunya pun dimulai, kini tiba giliranku dan teman-temanku untuk diajak
berjabat tangan dengan member Jkt 48. Akhirnya, aku bakalan bisa untuk
merasakan hangat tanganmu. Aku sih nahan diri agar gak kelihatan nafsu ketika shakehand dengan kalian. Selama ini kan
kalau dilihat hasil ekspos yang ada di dunia maya, banyak tuh yang amat nafsu
ketika lagi shakehand dengan kalian.
Setelah
selesai berjabat tangan dengan member lain, kini giliran kita saling
berhadapan, kita pun saling menatap dan kini aku makin mengerti kenapa kamu
bilang matamu itu sayu. Ketika ku perhatikan pipimu itu juga tembem yang makin
menggelorakan setiap yang memandang.
“Ayana,
maaf ya. Aku punya sesuatu untukmu Hozon shite kudasai (tolong disimpan ya)?”
bisikku sembari memberinya foto ketika kami berjabat tangan.
“Iya,
makasih ya! suteki desu ne (bagus
kok)” sambutnya hangat.
Tak
kusangka ternyata dia mau menerima pemberianku, aku harap dia menyimpannya
karena menganggap itu sesuatu yang kreatif yang belum penggemar lain lakukan.
“Alhamdulillah,
Ya Allah semua ini karena kehendak-Mu” ku panjatkan syukur setelah kejadian
itu.
Sungguh
hari yang luar biasa, aku bisa bertatap muka dengan mu sore ini. Rasa sakit
saat berhimpitan dengan penonton yang lain pun terbayarkan. Alhamdulillah Ya
Raab.
***
Beberapa hari setelah tampil live
performance tersebut, aku tak banyak mendengar kabar tentangmu baik di
media maupun di jejaring sosialmu. Akan tetapi patut ku syukuri, kamu ternyata
sempat untuk memfollback ku di jejaring sosialmu.
Seminggu telah berlalu, kini kamu terasa menghilang tanpa jejak.
Waktu terasa lama sekali rasanya, hari-hari yang aku jalani tanpamu. Meskipun
hanya seminggu saja aku sangat berat. Aku ingin segera bertemu kamu lagi, aku
sungguh aitakatta sama kamu, Ayana.
Apa yang kunanti datang juga, sebuah kabar tentang kamu muncul juga
di infotaimen. Aku merasa legah, tetapi sesaat setelah itu aku kaget tak
terbayang. Ternyata! Selama seminggu ini kamu mengurus pengunduran dirimu dari
JKT 48. Aku tak tahu harus berkata apa? Selama ini kamu kan aku kenal juga dari
JKT 48. Dari kabar tersebut, tidak juga dijelaskan alasan konkret keputusanmu
itu. Kabar yang ditayangkan media infotainment itu pun masih simpang siur.
“Emang apa sih yang membuat kamu resign?” tanyaku dalam hati.
Usut punya usut, akhirnya kuketahui juga alasannya. Beberapa saat
setelah beritamu itu muncul di media. Aku coba lagi membuka laptopku yang
berdebu itu. Setelah kubuka jejaring sosialmu, akhirnya ku temukan sebuah postingan yang mengacu kepada alasan resignmu itu. Ternyata ! Kamu ingin
pindah ke Jepang? Status tersebut berbunyi seperti ini :
“Maaf nih teman-teman, ini memang terkesan terburu-buru dan ceroboh
. Tapi beneran! aku bakalan lanjutin sekolahku di Jepang. Soalnya, disana aku
gak bakal sendiri loh ! Disana itu aku udah kakak yang lama kuliah disana. Dia
kak Zaky !” salah satu statusnya.
Hatiku semakin tak menentu, bukan karena kamu ingin ke Jepang.
Sebenarnya sih, aku tetap setuju loh kamu kesana. Itu kan demi kebaikanmu juga.
Apa yang kamu pilih itu kan sudah kamu pikir masak-masak, bukan? Semoga yang
kamu putuskan adalah yang terbaik buatmu.
Hatiku gundah hal ini sangat berkaitan erat dengan beberapa kata
dari status terakhirmu itu. Katamu tadi, kamu punya kakak disana? Apa iya kamu
selama ini menjalin hubungan dengan orang lain disana atau bagaimana? Padahal
selama ini kamu itu kan diikat dengan aturan menajemenmu.
“ Waduh galau nih, Ah Enggak ah ! positive thinking aja deh!” harapku semoga itu salah.
Semenjak itu, aku pun merasa mengenal kamu itu sesuatu yang indah
tak pernah berfikir akan melewati masa yang panjang, berliku dan rumit.
Kebahagian dan kesakitan melengkapi namun sesuatu yang masih ku kenang saat ini
dan entah akan hilang dan tak berbekas sampai kapan, biarlah waktu yang
berjalan akan menjawabnya.
***
Hari berganti hari, aku belum bisa melupakanmu. Berhubung dengan
hari ini aku akan mengantar adikku untuk mendaftar ke sebuah TK swasta. Aku
sudah mempersiapkan pakaian terbaikku. Aku pun berjalan bersama adekku ke TK
tersebut.
Setelah tiba disana, aku melihat seorang guru TK yang sangat mirip
denganmu Ayana. Singkat cerita, ternyata setelah aku bercakap-cakap dengan ibu
tersebut. Suaranya terasa aneh karena logat yang digunakkan kental dengan suara
orang Jepang. Apakah mungkin dia Ibumu Ayana?
Aku pernah membaca kisah yang kamu utarakan mengenai anak-anak TK.
Kamu suka sekali dengan anak TK dan Ibumu itu kan guru TK katamu. Aku pun
memberanikan diri bertanya kepada ibu guru tersebut tentangmu Ayana. Ternyata
benar, dia ibumu. Aku pun tak percaya, hatiku sungguh berbunga-bunga. Setelah
berhasil bertemu denganmu, kini aku juga bisa menemui ibumu.
Akan tetapi, kegundahan belum bisa hilang dari benakku. Aku kini
teringat mengenai seseorang yang pernah kau sebut. Ya, Zaki. Dengan malu-malu
aku tanyakan kepada ibumu.
“Bu, maaf. Kalau boleh tahu Ayana itu di Jepang tinggal sama
siapa?” tanyaku.
“Oh, Achan itu tinggal sama kakak-kakanya. Kakaknya yang paling
gede namanya Zaki, yang kedua Sakina” jawab ibunya.
“Wah, aku salah kaprah nih” dalam hati yang kini gembira.
“Oh begitu, makasih ya bu! Aku sungguh berharap bu, dia bisa
berhasil dan mencapai cita-citanya. Tapi aku bisa nitip salam ya dengan Ayana. hehe ganbatte bu, ganbatte juga Ayananya !” harapanku.
“Iya ganbatte juga buat
kamu, buat kuliahmu juga kan di UI! Tapi, kamu ini suka ya sama dia!” balas
ibunya.
“Ehemm, iya bu (dengan malu). Aku fans loh sama dia bu! Aku pamit
dulu bu, aku ada jam kuliah. Osaki ni,
shitsurei shimasu.(aku pamit)”
hatiku sungguh bahagia.
“ Ki o tsukete kudasai (hati-hati
ya). Nanti aku titip salammu nak, ke
Ayana.” janji Ibunya.
Aku memang telah belajar sedikit bahasa Jepang dan kini aku kuliah
di UI. Subhanallah, semua ini serasa mimpi yang terus menjadi nyata. Aku
sungguh bersyukur, tetapi aku harus selalu ingat ini semua ini juga kehendak
Allah. Satu hal yang pasti kutunggu, aitakatta
Ayana. Aku ingin sematkan bintang di dahimu, agar kamu tahu betapa besar
rasa rinduku padamu.
*****
Posting Komentar