Dewasa ini remaja makin ketagihan SMS hingga betah berjam-jam
menyendiri. Terlepas dari apapun materi Short Message Service (SMS), aktivitas
tersebut menimbulkan banyak dampak buruk.
Sebuah studi oleh Case
Western Reserve School of Medicine di Cleveland, Ohio, AS menemukan efek buruk
bagi remaja yang telah mengirim lebih dari 120 SMS sehari. Para remaja itu cenderung
akan merokok, minuman keras dan melakukan hubungan seks bebas.
Selain itu, remaja
kebanyakan S/MS juga akan menderita stress, kurang tidur dan terganggu konsentrasi
belajarnya. Belum lagi persendian tulang di pergelangan tangan juga terancam
cidera. Ini merupakan temuan terbaru terkait perkembangan maraknya para remaja
keranjingan SMS di seluruh dunia.
Penelitian yang
melibatkan 4.000 remaja di Amerika Serikat ini juga terungkap, terlalu banyak
SMSan menurunkan kemampun IQ. Hal ini diketahui setelah diadakan tes IQ kepada
remaja yang ber-SMS ria dibanding dengan yang tidak ketagihan, diketahui remaja
yang banyak SMS hasil tes IQ menurun.
Dr Richard Graham juga
mengakui, saat ini remaja lebih mahir menggunakan teknologi hingga orang dewasa
dan orangtuanya kesulitan mengikutinya. Remaja yang terlalu banyak SMS-an dan
menggunakan jaringan internet berlebihan justru membuat lambat dalam
memberikan respon.
Dalam kaitan ini, di
beberapa negara sudah mengurangi layanan SMS gratis demi menekan risiko yang
akan ditimbulkan bila para remaja terlalu banyak SMS-an. Dr Graham menyarankan,
agar membatasi penggunaan ponsel untuk SMS pada waktu tertentu dan di
tempat tertentu agar dampak buruk bisa dihindarkan. (MUBRI/25/10)
Posting Komentar